Seandainya aku yg bertanya: "Bagaimana kabarmu?" Jawabmu: "Baik"
"Bagaimana kekasihmu?". "Baik, aku berharap dia bisa membawaku di jalan lurus."
"Bagaimana warna hidupmu?" Baik, aku selalu bs survive, aku juga sll lucky
Seandainya Tuhan yg bertanya:
"Bagaimana kabarmu?" Jawabmu: Tuhan, beri aku bahagia. Selama ini aku sering merasa galau. Bahagiakan aku...
"Bagaimana kekasihmu?" Dia baik, dia cukup lurus. Tapi dia tll monoton. Aku bs berbahagia dgnya, tp aku ingin kegairahan
"Bagaimana warna hidupmu?" masih banyak impian2ku yg belum kuraih. Aku bisa menerima kegagalan, tp plg tdk aku ingin seseorang/sesuatu pemacu perjuanganku. Yg bs membuatku berani mencoba dan mendampingiku
Seandainya hatimu sendiri yg bertanya:
"Inikah keadaan yg dirimu inginkan?"
"Diakah kekasih impianmu?"
"Ikhlaskah dirimu dengan kehidupan yg kelak mengisi sisa hidupmu?"
Itu cuma ilustrasi. Tapi itu menggambarkan kebijakan pilihan. Ketika dirimu memutuskan melangkah, siapkah dengan apa yg akan dirimu hadapi?
Siap? Ikhlaskah...?
Ikhlas? Mampu bertahankah...?
Pertimbangan2 itu yg membuat dirimu bijaksana sebelum melangkah.
Sepengetahuanku, dirimu bukan perlu seorang yg bisa membuatmu lurus..
Menjadi lurus adalah pilihan. Sekali dirimu ingin kesana, tak peduli soulmate mu spt apa, selama dia muslim, dirimu tetap bisa belajar islam dan iman. Dari buku, dari jamaah, dari guru2.
Dirimu tetap bisa menambah amalan, puasa, sholat, dzikir, apapun...
Memang sih, bersama yg 'lurus' akan lebih sejalan
Sepengetahuanku, dirimu lelah dg kehidupan lamamu dan kehidupan yg dirimu inginkan. Utamanya hanya lepas dari yg lama lalu mencoba yg baru
Sepengetahuanku, yg paling dirimu inginkan adl passion. Gairah menjalani hidup. Mungkin akan ada kerikil tapi dg gairah, dirimu akan tetap berjalan
Mungkin hanya rutinitas, tapi dengan gairah, dirimu tak akan bosan
Mungkin saat2 indah, tapi dg gairah, dirimu akan merasa luar biasa
Mungkin hanya hal2 sepele, tapi dg gairah, dirimu akan merasa indah
Sekali lagi, disinilah bijaksana memilih jalan hidup harus disiapkan:
Jika dirimu memilih memperindah tujuan akhir. Persiapkan hati, dirimu sendiri, bekal sekalipun ini memerlukan kesabaran. Tapi jg waktu untuk dirimu lbh matang, dan waktu untuk Tuhan memberi bekal2 lebih.
Jika dirimu memilih langkah awal. Persiapkan hati, dirimu sendiri dan keikhlasan dengan apapun yg dirimu temui di tujuanmu.
Jika dirimu memilih proses perjalanannya dari awal ke akhir, lapangkan dada untuk beradaptasi, diskusi, menyesuaikan diri, dg pertengkaran2 kebaikan, apapun
Apapun pilihanmu. Tidak ada yg salah. selalu ada jalan untuk berimprovisasi, jalan untuk berbelok, jalan alternatif, bahkan jalan untuk lari. Selama dirimu berani untuk berproses
Be Wise
Tidak ada komentar:
Posting Komentar